Selasa, 19 Juli 2011

Ibnu Ismail Al Jazari (1136 –1206) Bapak Perintis Robot

BILA bicara soal robot, tak pelak lagi, Jepang menjadi acuan bagi perkembangan teknologi perobotan saat ini, bahkan meninggalkan dunia barat yang terkenal dengan revolusi industrinya. Namun siapakah sebenarnya yang pertama kali menciptakan robot? Ternyata bukanlah orang Jepang atau orang Barat. Perintis pembuatan robot adalah seorang jenius Arab abad ke-13 bernama Ibnu Ismail Al Jazari, insinyur mekanik Kesultanan Turki dari Dinasti Artuqid.
Pada 1206, Ibnu Ismail Al Jazari telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram, jauh sebelum Leonardo da Vinci dari Italia sanggup merancang robotnya pada 1478, yang selama ini diklaim sebagai perintis robot pertama. Prinsip automasi humanoid inilah yang telah mengilhami pengembangan robot saat ini.
Mesin robot yang diciptakan Al Jazari kala itu berbentuk sebuah perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik; dua penabuh drum, seorang pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum. Untuk menggerakkan robot manusia ini Al Jazari dengan cerdiknya menggunakan tenaga air (hidrolik). Karena kecerdikannya itu dunia pun mengakui penemuannya hingga ia dikenal sebagai “Bapak Robot”.
Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai kehidupan pribadi Al Jazari. Satu-satunya sumber yang mengupas autobiografinya ada dalam pengantar buku yang ditulisnya. Pemilik nama lengkap Al-Shaykh Rais Al-Amal Badi Al-Zaman Abu Al-Izz Ibn Ismail Ibn Al-Razzaz Al-Jazari ini diperkirakan lahir pada 1136. Sebutan “Al Jazari” merujuk pada tempat kelahirannya di Jazirah Ibnu Umar di Diyar Bakir, Turki. Ada juga pendapat yang menyebutkan Al Jazari lahir di Al Jazira, suatu kawasan di sebelah utara Mesopotamia (sebelah utara Irak dan timur laut Syiria).
Al Jazari mengabdikan diri sepenuhnya kepada raja-raja Dinasti Artuqid di Turki dari 1174 sampai 1200, melanjutkan pengabdian ayahnya sebagai seorang insinyur dengan menciptakan berbagai mesin.
Atas permintaan Sultan Nasir al-Din Mahmud, Al Jazari menuliskan seluruh penemuannya dalam suatu risalah yang fenomenal, Kitab fi ma`rifat al-hiyal al-handasiyya (Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Setelah 25 tahun menjadi ahli teknik di bawah kepemimpinan tiga raja Dinasti Artuqid, ia wafat beberapa bulan setelah menyelesaikan karyanya.
Risalah yang berisi 50 penemuan yang diciptakannya itu mengundang kekaguman dari para sejarawan teknologi dunia. Di dalam risalah tersebut, ahli teknik luar biasa ini memaparkan berbagai petunjuk dan tata cara untuk membuat peralatan atau teknologi yang diciptakannya sehingga memungkinkan setiap pembaca risalahnya bisa merangkai dan membuat beragam penemuannya itu.
Sebagai seorang kepala insinyur kerajaan, Al Jazari tak hanya mampu menciptakan robot pemain musik, ia pun telah memelopori lahirnya sederet adikarya dalam bidang teknik dan teknologi. Berikut ini adalah sumbangsih Al Jazari terhadap dunia teknologi modern:
1. Mesin engkol
Al Jazari berhasil menciptakan mesin engkol yang terhubung dengan sistem rod (batang) pada 1206.
2. Roda gigi
Roda gigi merupakan penemuan penting dari Al Jazari. Dialah insinyur perintis yang menemukan roda gigi. Penemuannya itu jauh mendahului jam astronomi Giovanni de Dondi pada tahun 1364, dan karya Francesco di Giorgio (1501) dalam desain permesinan Eropa.
3. Mesin pemompa air
Al-Jazari menemukan lima jenis mesin untuk menaikkan air, di antaranya watermill dan water wheel.
4. Jam
Al Jazari juga merancang dan membuat beragam jam. Ada jam air, jam lilin, termasuk jam portabel bertenaga air yang mirip jam tangan modern. Ia juga menemukan jam astronomis bertenaga air untuk menampilkan model matahari, bulan, dan bintang-bintang yang bergerak. Jam gajah adalah inovasi lainnya yang memadukan jam air dan automasi dengan penunjukkan waktu yang akurat. Jam ini sempat direkonstruksi secara sukses di Science Museum di London pada 1976.
5. Piston & kruk as
Salah satu ciptaan yang luar biasa dari sang maestro teknik ini adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air dengan bantuan piston.
Sumber: http://klipingut.wordpress.com/2009/11/26/ibnu-ismail-al-jazari-1136-%E2%80%931206-bapak-perintis-robot/

Senin, 18 Juli 2011

Lindungi Rumah Dengan Tanaman Penyerap Polusi

Gas CO yang dihasilkan rokok, asap kendaraan, dan dapur terhisap oleh manusia melalui proses pernafasan, kemudian gas CO tersebut akan ikut dalam aliran darah termasuk aliran darah jantung. Bila di dalam darah terdapat gas CO, maka hemoglobin akan lebih banyak terikat dengan CO, karena daya ikat CO dengan hemoglobin 200-250 kali lebih kuat dari daya ikat oksigen dengan hemoglobin. Bila terdapat kadar CO yang berlebihan dalam darah, maka pada akhirnya kadar oksigen dalam darah akan turun dengan drastis. Pada tubuh yang kekurangan oksigen dapat menimbulkan terjadinya hipoksia. Akibatnya jaringan tubuh juga akan kekurangan oksigen. Bila hipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut gangguan kardiovaskuler
Studi United State Environmental Protection Agency (USEPA) mengindikasikan bahwa derajat polusi dalam ruang bisa dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi luar ruangan. Pencemaran dalam ruangan cenderung disebabkan karena asap rokok. Satu batang rokok mengandung lebih kurang 4000 jenis bahan kimia, dan 40% di antaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat. Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia yang dapat merusak kesehatan. Satu jam berada dalam dapur dan menghirup asap dapur sama dengan perokok aktif yang menghisap 6 batang rokok.
Saat tanaman bernapas, akan menyerap polutan seperti karbon dioksida dan gas beracun lainnya. Polutan atau gas beracun yang telah diserap stomata (mulut daun) akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman. Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman masih hidup.
 
Palem Kuning (Chrysalidocarpus Lutescens)
Palem Kuning setinggi 1,8 m dapat menghasilkan uap air 1 liter/24 jam dan menghisap zat beracun paling banyak jenis dan volumenya. Kemampuan menyerap trikloroetilen-nya 16,520 microgram, sedangkan penyerapan benzena 34,073 microgram, dan formaldehida 76,707 microgram per 24 jam. Tanaman ini tergolong lengkap, karena juga mampu menyerap xylene maupun amonia dalam jumlah besar. Merupakan jenis pinang-pinangan yang bisa tumbuh hingga 6 m. Mempunyai kemampuan menyerap racun paling banyak jenisnya dan paling tinggi diantara tanaman lainnya. Tanaman kecil cocok diletakkan di dalam rumah dan tanaman besar di pinggir jalan sangat efektif untuk menyerap gas beracun dari asap kendaraan maupun pabrik.
 
Lidah Mertua (Sansevieria)
Lidah mertua berkembang biak melalui umbi lapis, termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Daun tumbuhan ini tebal dan banyak mengandung air (sukulen) sehingga sangat tahan kekeringan. Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Penelitian yang dilakukan NASA selama 25 tahun menunjukkan bahwa lidah mertua mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang terdapat di udara sebab lidah mertua mengandung bahan aktif pregnane glikosid, yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula, dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut tidak berbahaya lagi bagi manusia. Lidah mertua juga menjadi objek penelitian tanaman penyaring udara NASA untuk membersihkan udara di stasiun ruang angkasa.
Berdasarkan riset dari Wolfereton Environmental Service, kemampuan setiap helai daun lidah mertua bisa menyerap 0.938 mikrogram per jam formaldehyde. Bila disetarakan dengan ruangan berukuran 75 meter persegi cukup diletakkan lidah mertua dengan 4 helai daun.
Berdasarkan penelitian Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang Indonesia, dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan dengan volume 100 m3 (panjang x lebar x tinggi = 5 x 5 x 4 m3) dapat ditempatkan lidah mertua dewasa sebanyak 5 helai . Luas daun lidah mertua sekitar 350 cm2 maka dukungan tanaman terhadap ruangan dapat dihitung secara matematis sebagai berikut: dukungan luas daun tanaman = 350 x 5= 1750 cm2.
Dengan demikian ruangan dengan luas 25 m2 atau 250.000 cm2 hanya membutuh dukungan 1750 cm2, yaitu sekitar 0,07%, sehingga dapat direkomendasikan bahwa dalam satu ruangan dengan volume 100 m3 dapat diletakkan lidah mertua dewasa yang memiliki luasan per daun 350 cm2 dengan jumlah paling sedikit 5 helai sebagai penetralisir udara tercemar agar ruangan tersebut bebas polutan. Ciri spesifik yang jarang ditemukan pada tanaman lain diantaranya mampu hidup pada rentang suhu dan cahaya yang banyak.
 
Blanceng (Dieffenbachia spp)
Tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembapan tinggi. Getah tanaman ini bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit. Tanaman ini memiliki trik hisap polutan tersendiri. Media tanam beserta daun tanaman keluarga Araceae ini banyak mengeluarkan uap air. Kondisi ini mengakibatkan udara dalam ruangan menjadi lembap. Selain uap, tanaman ini juga rajin menyemprotkan senyawa yang dinamai phytochemical yang mampu menekan populasi bakteri dan spora jamur merugikan hingga 50 -60%. Di alam, hal seperti itu terjadi sebagai salah satu mekanisme tumbuhan untuk bertahan dan melindungi diri dari serangan pathogen.
Phytochemical dilepaskan saat fotosintesa pada tumbuhan tertentu dan memiliki efek anti bakteri. Zat ini berkhasiat untuk menekan pertumbuhan spora jamur dan bakteri merugikan dalam ruangan. Eksperimen telah menunjukkan bahwa amuba atau bakteri yang diletakkan di dekat sehelai daun segar akan musnah dalam beberapa menit saja. Selain dari efek anti bakteri, phytochemical juga mengurangi rasa sakit, membantu konsentrasi, menghilangkan rasa lelah, dan memperbaiki kecekatan mental.
 
Sri Rejeki (Aglaonema )
Tanaman ini satu family dengan blanceng (dieffenbachia). Jika setiap 1000 orang penduduk ibu kota butuh ruang hijau seluas 0,95 ha. Artinya, setiap kepala menghendaki dukungan hidup dari helai daun seluas 9,5 m². Jika dirata-rata, besaran itu kira-kira sama dengan luas daun Aglaonema sebanyak 1 pot. Apabila dihitung dari data luas daun sri rejeki maka diperlukan individu dengan jumlah daun sebanyak 14 helai. Kombinasi lidah mertua dan sri rejeki dapat menjadi alternatif untuk menggantikan fungsi AC sebagai penetralisir polusi udara dalam ruangan terutama yang disebabkan oleh asap rokok dan mikroorganisme. Pada ruangan dengan volume 100 m3 dapat ditempatkan lidah mertua dewasa sebanyak 5 helai dan sri rejeki sebanyak 14 helai daun.
 
Spathiphyllum (Spathiphyllum Clevelandii)
Ada yang menyebutnya sebagai peace lili dan merupakan tanaman indoor. Satu pot tanaman dewasa mampu menyerap racun dalam ruangan hingga seluas 10 m persegi. Efektif menyerap gas beracun jenis alkohol, aseton, trikloro, dan formaldehid, sehingga tanaman ini sangat cocok diletakkan di dekat meja kerja yang banyak diletakkan printer, tipex, dan sejenisnya.
 
Hanjuang (Dracaena Fragrans)
Tanaman hias berdaun hijau atau merah ini dikenal dengan nama andong dalam bahasa Jawa. Secara harfiah maupun filosofis, nama hanjuang sendiri memiliki makna sebagai pembatas ruangan. Daun tanaman ini memiliki kemampuan anti bakterial sehingga memiliki kemampuan menyerap racun yang sangat tinggi. Diantaranya yang paling banyak ia serap adalah racun dari jenis formaldehid yang bersumber dari lem atau eternit di plafon rumah. setiap tanaman hanjuang dalam pot ukuran diameter 20 cm mampu menyerap antara 18,000 sampai 27,292 microgram trikloroetilene, 25,968 microgram benzena, serta 20,459 microgram formaldehida, untuk setiap 24 jam.
 
Gerbera (Gerbera Jamesonii)
Gerbera mampu menyerap gas beracun apapun dan menghasilkan uap air untuk kesejukan udara. tanaman gerbera/krisan mampu mengurangi gas polutan yang gentayangan di dalam ruangan sebanyak 90%. Agar dicapai hasil maksimal, ruangan seluas 30m² dibutuhkan tanaman gerbera/krisan sebanyak 2 - 3 pot.
 
Lili Paris (Chlorophytum Comusum)
Merupakan jenis tanaman yang tidak suka pada sinar matahari langsung. Mudah diperbanyak dari anakan yang menjuntai dari pohon induk. Biasa ditanam di dalam pot, namun seringkali sebagai tanaman hias di luar ruangan yang ditanam langsung di tanah sebagai ground cover. Tanaman ini mampu menyerap segala jenis gas beracun. Lili paris dalam pot ukuran 20 cm mampu menyerap formaldehida, 10,378 microgram per 24 jam.
 
Maranta (Marantha Leuconeura)
Tanaman ini mampu menghasilkan kelembaban udara dengan baik dan mampu menghisap segala jenis gas beracun, sayangnya tanaman ini tidak tahan sinar matahari secara langsung sehingga kalau di tanam di luar ruangan memerlukan peneduh.
 
Sirih Belanda (Epipremnum Aureum)
Sirih belanda mampu meredam 53% dari total benzena sebesar 0,156 ppm per hari. Sanggup menekan 67% dari total formaldehid 18 ppm dan 75% dari total karbon monoksida sebesar113 ppm.
 
Philodendron (Philodendron Erubescens)
Philodendron mampu menyerap formaldehida 8.000 microgram per 24 jam. Philodendron efektif menghisap racun formaldehid yang terdapat pada lem dan eternit sehingga cocok di letakkan sebagai tanaman dalam ruangan.
Tanaman Lain
Tanaman lain yang juga bisa menyerap racun dalam ruangan adalah wali songo, kuping gajah, dan pandan bali.
Berikut ini tips agar tanaman anti polutan dapat melakukan fungsinya dengan sempurna.
1. Pori-pori pada daun tanaman merupakan bagian yang bertugas menyerap zat-zat beracun.  Lama kelamaan pori-pori tanaman ini dapat tertutup oleh debu. Apalagi tanaman di dalam ruang tidak terkena air hujan yang dapat meluruhkan debu-debu yang menempel. Oleh karena itu bersihkan permukaan daun secara berkala dengan kapas dan air, agar pori-pori daun terbebas dari selimut debu.
2. Jangan lupa mengeluarkan tanaman ke luar ruangan agar ia mendapatkan pasokan sinar matahari yang cukup. Setidaknya, setiap 2 atau 3 hari sekali, jemur tanaman tersebut di halaman. Lebih baik lagi jika anda punya banyak tanaman berjenis sama, sehingga dapat bergantian di letakkan di dalam ruangan.